.

.

Jahe

Senin, 19 Oktober 2015

CP: RUSMADI : 085643774852

(BERTANAM JAHE, GAJIAN TIAP BULAN)




Menjadi petani adalah pilihan, oleh karenanya ketika sudah memutuskan dan memilih untuk menjadi petani maka harus ditekuni, tidak cukup kerja keras, tetapi harus disertai dengan ilmu dan kepasrahan pada Allah SWT. kalau selama ini, petani sebagai sebuah profesi, hanya dipandang sebelah mata maka anggapan itu harus kita buang jauh-jauh. Karena bertani memiliki prospek yang sangat bagus, asalkan menguasai ilmu, baik ilmu budidaya dan pola tanam, dan ilmu pemasarannya. Salah satu komoditas yang memiliki prospek bagus, mampu menambah income/penghasilan, dapat memanfaatkan pekarangan rumah (irit tempat), dapat menjadi usaha sampingan, dan pemasaran mudah adalah bertanam jahe, salah satunya jahe gajah. Jahe ini masuk dalam komoditas pabrikan dan ekspor, dengan permintaan yang cukup tinggi, rata-rata kebutuhan per hari adalah 28 ton.


Bagaimana agar budidaya jahe ini dapat diatur sehingga tidak panen secara bersamaan? Bagaimana bertanam jahe, agar tidak terlalu berat di modal? Bagaimana bertanam jahe sehingga dapat irit tempat? Dan bagaimana agar dapat panen tiap bulan, alias gajian tiap bulan, layaknya karyawan atau PNS?

Caranya adalah dengan pola tanam di polibag dengan memanfaatkan lingkungan atau pekarangan rumah atau kebun disekitar rumah. Dengan pola seperti ini, kita mampu menanam jahe setiap bulan, tanpa tergantung dengan musim. Selain itu dengan pola ini, kita dapat memanfaatkan lingkungan yang ada, semisal di teras rumah yang kemudian di buat rak-rak (pola tanam bersusun). Dengan pola seperti ini pula, modal yang dibutuhkan relative terjangkau sesuai kemampuan masing-masing, asalkan memiliki niat kuat, dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk digunakan sebagai modal investasi. Dan yang penting, dengan pola seperti ini kita akan berpenghasilan alias gajian tiap bulan layaknya karyawan atau PNS. 

Cara Tanam 

Siapkan tanah untuk mengisi bibit jahe, usahakan tanah yang gembur atau berpasir sehingga pertumbuhan umbi jahenya dapat maksimal. Jika tidak menemukan tanah gembur, maka dapat dicampur tanah dengan bokashi atau pupuk kompos atau limbah jamur atau pupuk kandang jadi atau arang sekam. Setelah siap, maka isikan tanah tersebut ke dalam polibag/plastic bekas ukuran sedang atau besar, isikan tanah setinggi 15-20 cm. Tanamlah bibit jahe yang sudah disiapkan, seluruh umbi atau akar harus terurug/tertutup tanah, sehingga yang tampak hanya tunas bibit tersebut dan taburi kapur dolomite secukupnya. Setelah itu siramlah dengan air hingga basah, dan usahakan kondisi polibag selalu basah (disiram setiap hari), sehingga bibit tidak kering. Pada umur 2 atau 3 hari kocorilah dengan pupuk cair, satu polibag satu gelas pupuk cair yang sudah diencerkan. (pengenceran: 1 gelas pupuk cair dicampur 10 liter air)


Pada tahap ini, maka kebutuhan modalnya adalah:


Biaya bibit jahe gajah siap tanam @ Rp 2.000


Polibag/plastic bekas ukuran sedang/besar @ Rp 2.000


Pupuk cair 1 liter untuk kocoran sampai panen (populasi 50 polibag) Rp 40.000


Kapur dolomite 1 zak untuk populasi 50 polibag Rp 8.000 

Perawatan 

Perawatan dilakukan dengan pemupukan pupuk cair (kocoran) dan pangkas urug ketika tumbuh tunas. Pemupukan dengan memberikan pupuk cair yang sudah diencerkan, yaitu pada umur 15 hari setelah tanam, 30 hari, 45 hari, 60 hari dan seterusnya (jeda/interval pengocoran setiap 15 hari), sampai dengan jahe umur 5 bulan. Pangkas urug dilakukan ketika muncul tunas serempak, dengan memangkas atau memotong tunas yang tumbuh tersebut, kemudian urug dengan tanah setinggi 15-20 cm. pangkas tunas ini biasanya dilakukan pada umur 1,5 atau 2 bulan, dan selanjutnya interval 1,5 atau 2 bulan berikutnya demikian seterusnya hingga panen. Kecuali itu, perawatan lain yang perlu dilakukan adalah mencabut gulma/ rumput pengganggu yang tumbuh disekitar jahe. 

Panen dan Pasca Panen 

Panen dilakukan apabila jahe telah berumur 9-10 bulan untuk kebutuhan konsumsi (untuk pabrik ataupun ekspor). Umur ini dihitung sejak hari tanam, jika bibit jahe siap tanam (sudah bertunas), tetapi jika belum (bibit belum bertunas waktu menanam), maka umur layak panen dihitung sejak tumbuh tunas. Oleh karenanya sangat penting untuk mencatat hari/tanggal jahe mulai bertunas tersebut, karena akan mempengaruhi umur jahe dan kualitas jahe. Sampai tahap ini, maka pekerjaan budidaya jahe selesai, dan panenan dapat langsung dijual. Asset yang dimiliki adalah polibag dan tanah yang dapat digunakan lagi (modal tanam berikutnya lebih kecil) 


Gajian Tiap Bulan 


Dari perhitungan di atas, maka modal per polibag sekitar Rp 5.000 sehingga kita dapat menyesuaikan modal tiap bulan. Misalnya per bulan kita alokasikan modal Rp 500.000, maka kita dapat menanam sejumlah 100 polibag. Jika pekarangan tidak ada, maka dapat memanfaatkan teras rumah, atau pinggiran rumah, atau bahkan dibuatkan rak-rakan (pola tanam bersusun).


Agar dapat gajian per bulan, maka kita harus menanam jahe tiap bulan. Semisal kita sisihkan uang Rp 500.000 per bulan, sehingga tiap bulan kita mampu menanam sejumlah 100 polibag.
Contoh misal bulan Januari minggu awal kita tanam 100 polibag/karung jahe, maka bulan Februari di minggu awal berikutnya kita tanam lagi 100 polibag/karung, begitu juga bulan Maret dan bulan-bulan berikutnya. Karena umur jahe siap panen adalah berumur 10 bulan (jika dengan bibit siap tanam), maka dibulan Oktober kita memanen jahe yang ditanam pada bulan Januari, Nopember panen jahe yang ditanam bulan Februari, begitu seterusnya, sehingga kedepan kita akan mempunyai penghasilan tiap bulannya dari hasil bertani.
Untuk skema tanam dan waktu panen bisa dilihat dari tabel di bawah ini (sebagai ilustrasi dengan modal Rp 500.000 tiap bulan)


Waktu Tanam                       Jumlah Tanam              Waktu Panen 

January                               100 karung                          Oktober 

February                            100 karung                          November 

Maret                                 100 karung                          Desember 

April                                  100 karung                           January 

Mei                                   100 karung                           February 

Juny                                  100 karung                              Maret 

July                                  100 karung                                April 

Agustus                           100 karung                                Mey 

September                       100 karung                               Juny 

Oktober                           100 karung                              July 

November                      100 karung                            Agustus 

Desember                      100 karung                           September 

Analisis Usaha 

Perhitungan usaha dengan pola tersebut, yaitu tiap bulan dengan modal Rp 500.000, kita mampu menanam 100 polibag. Asumsi hasil tiap polibag adalah 2-5 kg. Harga jahe (untuk bulan April ini) adalah Rp 9.000/kg jahe gajah. Maka dari modal Rp 500.000 tersebut kita akan memperoleh hasil minimal panen rata-rata 2 kg X 100 polibag X @ Rp 9.000 = Rp 1.800.000. Keuntungan: Rp 1.800.000 – Rp 500.000 = Rp 1.300.000 (masih memiliki asset polibag dan tanah yang dapat dimanfaatkan kembali). Dengan demikian, berarti kita bisa gajian tiap bulan Rp 1.300.000 dengan modal hanya Rp 500.000/bulan dan masih dapat melakukan pekerjaan rutin kita sehari-hari. 

Kerjasama 

Kerjasama yang ditawarkan adalah kerjasama dalam bentuk pemberdayaan. Artinya ketika anda berminat, maka kami siap mendampingi anda dalam budidaya jahe, sekaligus kami sediakan bahan yang dibutuhkan mulai dari bibit, pupuk, polibag, dan dolomite, panen, hingga pasca panen/pemasaran (hasil panen kami beli). Untuk daerah yang jauh, ditambah biaya pengiriman.


Salam sukses,

Rusmadi
Gelangan – Tlogomulyo - Temanggung
(HP: 085643774852, Email: rusmadigln@gmail.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Coment sesuai Postingan

 

Daftar Pengunjung

Flag Counter

Favorit Pengunjung