.

.

Ketela Pohon (Singkong)

Senin, 19 Oktober 2015

Cp: Rusmadi:0856-4377-4852
Cp: Suwandi : 0858-0284-5395
INVESTASI DENGAN BERTANAM SINGKONG
Teknik Mudah Untuk Sukses Budidaya Singkong Gajah2
Varietas Singkong Yang Wajib Dicoba Untuk Ditanam1
Salah satu investasi yang memiliki peluang yang sangat terbuka lebar adalah dengan bertanam singkong. Karena singkong merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan, modal murah, resiko kecil, hasilnya maksimal jika menggunakan pola intensif dan teknologi, serta pemasaran yang sangat mudah mengingat kebutuhan/permintaan singkong sangat tinggi, baik untuk kebutuhan home industry maupun pabrikan.
Budidaya Singkong Sebenarya Sangat Mudah Dan Saya Yakin Seluruh Petani Sudah Tahu Cara Menanamnya ! Namun Bagi Sebagian Yang Belum Tahu, Berikut Adalah Cara Tanam, RAB dan analisis usaha singkong pada lahan seluas satu hektar, dengan jarak tanam 1 × 1,25 meter, sehingga per hektar mampu ditanami 8.000 batang singkong. Harga-harga dan angka-angka adalah nyata dan berlaku pada Maret 2015 berdasarkan pengalaman petani yang sudah sukses budidaya singkong. Harga jual Rp.1.000/kg adalah harga nett, ongkos panen dan transport sudah ditanggung pembeli.

A. Pengolahan Lahan :
  1. Apabila Di Lahan Yang Mau Kita Tanami Banyak Di Tumbuhi Rumput - Rumputan , Bisa Kita Semprot Dulu Dengan Herbisida Roundup 100 cc / Tangki 14 Liter Untuk Membasmi Rumput Sampai Ke Akar Akarnya.
Biaya Per Ha :
5 Botol Roundup x Rp.80.000 = Rp. 400.000,-
3 Orang Tenaga Kerja x Rp.60.000 = Rp.180.000,-
  1. Tunggu Sampai 5 Hari Biar Rumputnya Mati Terlebih Dahulu. Selanjutnya pengolahan lahan dapat di lanjutkan dengan membuat guludan / bedengan memanjang dengan cara di cangkul atau menggunakan traktor besar, Jarak antar titik tempat tanam pohon antar bedengan adalah 1,25 meter dengan ketinggian 30 cm.
Biaya Per Ha :
Biaya pengolahan dengan traktor kurang lebih 3.000.000/Ha
Biaya pembuatan bedengan dan pemasangan plastic mulsa Rp 3.000.000/ Ha
Biaya pembelian plastic mulsa 160 kg x Rp.  35.000 = Rp. 5.600.000


B. Penanaman
  1. Rendam bibit singkong yang sudah disiapkan, yaitu bibit stek pohon singkong yang berumur 8-12 bulan, dengan diameter batang sekitar 2-4 cm dn panjang 15 cm, rendam dalam larutan zat perangsang tumbuh (PT) selama kurang lebih 24 jam. Pupuk atau zat perangsang tumbuh ini akan merangsang bibit sehingga ketika ditanam, bibit singkong ini sudah benar-benar siap dan langsung akan tumbuh akar sehingga proses adaptasi dan pertumbuhannya akan semakin cepat dengan jumlah akar maksimal. Dengan zat PT ini, tanaman mampu tumbuh secara maksimal dalam jangka waktu yang relative singkat, selain itu, dengan banyaknya jumlah akar yang tumbuh akan mempercepat tumbuhnya tunas atau calon daun sehingga mempercepat proses memasak/fotosintesis yang kemudian akan mempercepat pertumbuhan singkong. Dengan demikian singkong yang dihasilkan akan besar dengan jumlah yang banyak. Dari porses tersebut, maka dapat diharapkan bahwa hasil/panen dapat berlipat dengan asumsi panen sekitar 10 – 25 kg per pohon.
  2. Setelah di rendam bibit singkong sudah bisa langsung di tanam di atas bedengan yg telah di buat, dengan jarak tanam baris dalam bedengan adalah 1 meter, sedangkan jarak tanaman antar bedengan adalah 1,25 meter, sehingga populasi tanaman per Ha adalah 8.000 pohon untuk lahan datar dan rata. Batang yang tertanamn minimal 3 mata tunas tertanam, atau kurang lebih 5-7 cm tertanam dalam tanah dengan posisi miring 45 derajat. Biaya Per Ha :
Biaya pembelian bibit 8.000 bibit x Rp.  500 = Rp 4.000.000
4 Orang Tenaga Kerja x Rp.60.000 = Rp.240.000,-
Pupuk cair perangsang tumbuh 2 lt x Rp. 40.000 = Rp 80.000
  1. Setelah selesai penanaman, maka ditaburi pupuk kompos untuk memacu/mempercepat tumbuhnya akar. Biaya per Ha:
Pupuk kompos ¼ x 8.000 x @ Rp 2.000    = Rp. 4.000.000
4 orang tenaga kerja x Rp 60.000        = Rp.    240.000


C. Perawatan Dan Pemupukan
Setelah bibit singkong ditanam, maka perawatan hanya dilakukan dengan memberikan pupuk cair tiga kali, yaitu pemumukan pada umur 1 minggu, umur 1 bulan, dan umur 3 bulan, selebihnya tidak perlu melakukan perawatan apapun, hanya menunggu panen pada umur 8-9 bulan. Karena menggunakan plastic mulsa sehingga tidak perlu melakukan pembasmian gulma atau rumput. Biaya Per Ha :
30 liter pupuk cair    30 x Rp 40.000        = Rp.1.200.000,-
3 x 4 Orang Tenaga Kerja x Rp.60.000     = Rp.  720.000,-

D:\DATA Eroz\PETANI ORGANIK METESIH SURAKARTA\SINGKONG TEMPEL.jpgD:\DATA Eroz\PETANI ORGANIK METESIH SURAKARTA\10168114_399506626878643_8513358676487677830_n.jpg

  1. Kebutuhan modal
Dari paparan cara penanaman mulai dari persiapan lahan, penanaman hingga perawatan diatas, maka kebutuhan modal untuk 1 Ha adalah sebagai berikut:
  1. Sewa lahan (Jika sewa)                        = Rp. 8.000.000
  2. Pengolahan lahan:
  1. Pembersihan lahan                        = Rp      580.000
  2. Pengolahan dengan traktor                = Rp.  3.000.000
  3. Pembuatan bedengan dan pemasangan mulsa    = Rp.  3.000.000
  4. Biaya plastic mulsa                        = Rp.  5.600.000
  1. Penanaman:
  1. Bibit                                = Rp.  4.000.000
  2. Perangsang tumbuh (PT)                    = Rp.       80.000
  3. HOK Tanam                            = Rp.     240.000
  4. Pupuk Kompos                            = Rp.  4.000.000
  5. HOK Tabur Pupuk kompos                    = Rp.     240.000
  1. Perawatan:
  1. Pupuk cair                            = Rp.  1.200.000
  2. HOK tabor pupuk cair                    = Rp.     720.000


Jumlah                                = Rp. 30.660.000


  1. Panen dan Hasil:
Kebutuhan akan singkong sangat tinggi, mengingat saat ini singkong banyak dimanfaatkan untuk produksi camilan atau makanan ringan, seperti yang diproduksi skala industry rumah tangga (Home Industri) yang memproduksi criping singkong, balok, lentheng, criping entho, klenting, dll. Sedangkan untuk kebutuhan industry (pabrikan), singkong digunakan untuk bahan baku makanan ringan seperti Qtela atau criping singkong, yang diambil tepung tapioca kemudian dimanfaatkan juga untuk bahan baku makanan ringan, atau dimanfaatkan untuk bahan baku energy bio-etanol. Berdasarkan data dan analisis kebutuhan singkong, di daerah Temanggung saja permintaan pengepul singkong yang menjadi pemasok home industry, per hari rata-rata 5-10 ton, pengepul singkong yang menjadi pemasok singkong untuk produksi home industry di daerah Sumowono per hari rata-rata 15-20 ton, daerah Semarang rata-rata 30 ton, daerah Pati rata-rata 30 ton. Selain itu, permintaan singkong untuk kebutuhan pabrikan, rata-rata per hari adalah 50-100 ton, belum lagi permintaan untuk ekspor keluar negeri. (data bersumber dari wawancara penulis dengan beberapa pembeli/pengepul singkong di beberapa daerah).
Dengan demikian, prospek pemasaran singkong sangatlah luas dan mudah mengingat permintaan yang sangat tinggi tersebut,sementara saat ini singkong sangat jarang yang dibudidayakan dalam jumlah banyak, dengan kata lain budidaya singkong sangat lambat tidak sebanding dengan permintaan, oleh karenanya dapat diprediksi bahwa harga singkong stabil, bahkan cenderung naik seiring dengan permintaan yang semakin banyak.
Dari perhitungan hasil singkong, dengan asumsi hasil rata-rata per batang minimal adalah 10 kg, tanaman yang dipanen sekitar 95%, harga jual singkong (harga bersih, pembeli memanen sendiri dengan transportnya) adalah Rp 1.000 masa panen 9 bulan, maka diperoleh hasil dan keuntungan:
8.000 x 95% x 10 kg x @ Rp 1.000                = Rp 76.000.000
Keuntungan = 76.000.000 – 30.660.000                     
                  = Rp. 45.340.000


Dengan hasil tersebut, seharusnya tidak ada lagi petani miskin di Negara yang sangat subur dan kaya ini. Tidak ada lagi petani yang akan membeli motor atau mobil dengan menjual tanahnya, tidak ada lagi petani yang terlilit hutang dan menggadaikan asetnya untuk menyekolahkan anaknya. Kita tentu berharap bahwa petani akan sejahtera, sehingga kaum muda banyak yang berminat menjadi petani, tidak lagi berpikir mencari pekerjaan dan akhirnya menjadi karyawan, sedangkan asset warisan orang tuanya dijual kepada orang lain. Dengan teknologi, disertai kerja keras dan doa (ibadah dengan sungguh-sungguh) Insya Allah tidak ada yang tidak mungkin.


  1. Kerjasama
Pola kerjasama yang ditawarkan adalah bagi hasil murni, setelah dikurangi modal untuk dikembalikan pada pemilik modal (investor). Mekanisme kerjasamanya adalah pihak pertama sebagai penyedia modal (investor) menyediakan modal dengan jumlah minimal 1 hektar dan maksimal 10 hektar. Modal tersebut dikelola oleh pihak kedua (pengelola modal) yang berkewajiban mengelola modal melalui budidaya singkong dengan manajemen dan analisis sebagaimana dipaparkan diatas.
Apabila pihak pertama dan kedua telah sepakat maka masing-masing membuat perjanjian kerjasama (Bila dibutuhkan pengukuhan perjanjian kerjasama melalui akta notaries, biaya yang ditimbulkan dibebankan pada penyedia modal). Kemudian pihak pertama memberikan modal sebaimana yang dikehendaki (bisa 1 hektar, 5 hektar atau 10 hektar) secara penuh di depan karena seluruh modal dibelanjakan di depan mengingat budidaya singkong ini membutuhkan biaya dan perawatan pada 1 bulan pertama sampai dengan 3 bulan berikutnya, selebihnya hanya menunggu hasil/panen. Setelah panen, maka pihak kedua akan menyampaikan hasil panennya kepada pihak pertama, selanjutnya pembagian hasil berdasarkan prosentasi hasil bersih setelah dikurangi modal untuk dikembalikan kepada pihak pertama, dengan prosentasi bagi hasil 60% pihak pertama dan 40% pihak kedua selaku pengelola modal.
Selain kerjasama dengan bagi hasil, bagi yang berminat budidaya singkong dan ingin membudidayakan sendiri, maka kami juga menyediakan jasa konsultan dan pendampingan mulai dari teknik dan cara budidayanya hingga panen dan pasca panen/pemasarannya. Biaya tersebut gratis selama daerah budiddayanya masih terjangkau. Adapun pupuk cair, PT, dan pupuk kompos (pupuk dan teknik ini dapat diterapkan pada semua tanaman termasuk jahe, bawang merah tanaman sayuran dll), termasuk bibit singkong (jika belum ada- dan untuk varietas bibit tertentu, semisal singkong gajah dan manggu, harganya lebih mahal, singkong gajah sekitar Rp 1.500-2.000/stek), yang kesemuanya masuk RAB sebagaimana di atas, kami juga siap memasok, biaya tersebut belum termasuk biaya kirim. (biaya kirim menyesuaikan dengan tariff ekspedisi barang, termasuk di daerah luar pulau Jawa).


Salam sukses,


Rusmadi
Gelangan – Tlogomulyo - Temanggung
(HP: 085643774852, Email: rusmadigln@gmail.com)

3 komentar

  1. Normally I don't learn article on blogs, however I wish to say that this write-up very compelled me to check out and do it! Your writing taste has been amazed me. Thanks, very great article. capitalone.com login

    BalasHapus

  2. Very nice article, totally what I needed. fb login facebook

    BalasHapus

Silahkan Coment sesuai Postingan

 

Daftar Pengunjung

Flag Counter

Favorit Pengunjung